WUJUDKAN PERTANIAN TANGGUH UNTUK KETAHANAN NASIONAL YANG TANGGUH

Selasa, 03 September 2013

Bawang Merah Brebes

BUDIDAYA BAWANG MERAH BREBES






A.    SYARAT TUMBUH
  • Untuk pertumbuhan yang optimal menghendaki cuaca yang cerah.
  • Lama penyinaran matahari 12 jam per hari adalah sangat baik untuk pertumbuhan bawang merah.
  • Memerlukan cukup banyak air dan tidak tahan kekeringan.
  • Pertumbuhan sangat terganggu bila tanaman tergenang air.
  • Menghendaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik
  • Jenis tanah lempung berpasir sangat cocok untuk pertumbuhan bawang merah.
  • Keasaman tanah netral dengan pH antara 5,5 – 6,5.


B.     BUDIDAYA
  1. Persiapan Benih
·         Pilih benih bermutu dari varietas yang unggul.
·         Umbi untuk bibit dipilih berasal dari tanaman yang cukup tua.
·         Tidak mengandung bibit hama dan penyakit.
·         Varietasnya jelas dan tidak tercampur dengan varietas lain.
·         Telah mengalami penyimpanan paling sedikit selama 2,5 bulan.
·         Kebutuhan bibit antara 900 – 1200 kg /Ha, tergantung pada ukuran bibit dan jarak tanamnya.

  1. Persiapan Lahan
·         Dibuat bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang menyesuaikan lokasi.
·         Suatan antara bedengan dibuat dengan ukuran lebar 50 cm dan kedalaman 60 cm.
·         Tanah permukaan bedengan dikerjakan sampai gembur dan rata.
·         Dibersihkan dari herba dan sisa tanaman yang tak berguna.
·         Diberikan pupuk kompos dengan dosis minimal 2 ton per hektar sebelum benih ditanam.


  1. Penanaman
·         Penanaman sebaiknya dimulai pada waktu pagi hari.
·         Jarak tanam 16 cm x 18 cm atau 18 cm x 20 cm, tergantung kepada varietas dan kelas bibit, musim tanam dan kesuburan tanah.
·         Jumlah bibit per lubang tanam adalah satu umbi.
·         Sebelum bibit ditanam sebaiknya diperlakukan dengan fungisida (seed treatment).

  1. Pemeliharaan
a.       Penyiraman
Penyiraman tanaman bawang sangat menentukan terhadap keberhasilan produksi.
·         Penyiraman dilakukan sekali sehari pada pagi atau sore hari mulai sejak bibit ditanam sampai menjelang panen (umur kurang lebih 50 hari).
·         Rekomendasi penyiraman dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran adalah sebagai berikut :
Umur 0 – 10 hari disiram 2 kali pagi dan sore hari.
Umur 11 – 35 hari disiram 1 kali pada pagi hari.
Umur 36 – 50 hari disiram 1 kali pada sore hari.
Umur 51 hari sampai menjelang panen 1 kali pagi / sore hari

b.      Penyiangan
·         Penyiangan dilakukan dengan mencabut secara hati-hati herba yang tumbuh diantara tanaman bawang merah, jangan sampai merusak perakaran tanaman utama.
·         Hasil penyiangan (herba) sebaiknya dikumpulkan disuatu tempat agak jauh dari lokasi tanaman.
·         Penyiangan sebaiknya dilakukan sebelum pemupukan.

c.       Pemupukan
·         Untuk memperbaiki kesuburan tanah (fisik, kimia, biologi) sebaiknya menggunakan pupuk kompos dengan dosis minimal 2 ton / hektar setiap kali tanam.
·         Pupuk kompos disebar dan dicampur merata di permukaan bedengan sebelum bibit ditanam sebagai pupuk dasar.
·         Pupuk kimia diberikan dalam bentuk Urea, ZA, SP-36, dan KCL.
·         Dosis pemupukan menurut Balai Penelitian Tanaman Sayuran adalah : 500 kg ZA, 200 kg Urea, 300 kg SP-36, 200 kg KCL untuk setiap hektar.
·         Dosis pemupukan menurut H. Ridwan (KTNA) adalah 200 kg ZA, 400 kg Urea, 300 kg SP-36, 300 kg KCL dan 150 kg Kamas disamping 2 ton pupuk kompos / hektar.
·         Dosis pemupukan sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah di lokasi setempat.

d.      Melem
·         Melem adalah pemeliharaan tanaman dalam bentuk perbaikan bagian tepi bedengan dengan cara melepa menggunakan lumpur yang diambil dari dalam suatan.
·         Tujuan dari pekerjaan ini adalah menahan agar aliran air penyiraman tidak mengalir kembali ke suatan, melainkan meresap ke dalam tanah.

  1. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang utama pada tanaman bawang merah dan cara pengendaliannya adalah sebagai berikut :

a.      Ulat Bawang (Spodoptera exigua)
·         Menimbulkan banyak kerugian karena merusak daun.
·         Pengendalian dengan pengumpulan telur dan ulat (larva) yang ada pada daun secara rutin dengan memetik daun yang terserang lalu dimusnahkan.
·         Pemasangan perangkap sex pheromone sebanyak 50 bh/Ha atau 8 buah/0,2 hektar.
·         Menggunakan insektisida yang sesuai bila populasi hama telah sampai ambang pengendalian.

b.      Lalat Pengorok Daun (Liromyza spp)
·         Diketahui menyerang bawang merah di Brebes pada tahun 2000.
·         Tingkat kerusakan yang ditimbulkan antara 30 – 100%.
·         Hama ini adalah sejenis lalat dengan seluruh punggungnya berwarna hitam. Telur berwarna jernih dan berwarna putih susu atau kuning.
·         Kepompong berwarna kuning keemasan hingga coklat kekuningan.
·         Siklus hidupnya pada tanaman bawang selama 3 minggu.
·         Seekor lalat betina bisa menghasilkan 50 – 300 butir telur selama hidupnya.
·         Bila dikendalikan dengan menggunakan perangkap likat kuning, putih atau biru sebanyak 50 bh/Ha atau 8 buah/0,2 Ha.
·         Pada daun yang terserang tampak bintik-bintik putih akibat tusukan lalat betina, dan ada lubang berkelok-kelok akibat korokan larva.
·         PHT untuk hama ini:
-          Pergiliran tanam yang cepat.
-          Budidaya tanaman sehat.
-          Pemasangan perangkap liat warna kuning.
-          Penggunaan jaring untuk menangkap lalat.
-          Pemasangan kelambu.
-          Pemanfaatan musuh alami.
-          Penggunaan pestisida nabati.
-          Penggunaan insektisida yang efektif.

c.       Trips (Thrips tabaci)
·         Hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan perangkap likat kuning, putih atau biru sebanyak 50 bh/Ha atau 8 buah / 0,2 Ha.

d.      Penyakit Bercak Ungu / Trotol (Alternaria porii)
·         Pilih waktu yang tanam yang tepat.
·         Gunakan varietas/kultivar tanaman yang tahan.
·         Pemupukan berimbang.
·         Gunakan bibit yang sehat dan diperlakukan bibit (seed treatment) dengan fungisida sebelum ditanam.
·         Gunakan fungisida yang sesuai dengan cara dan dosis yang tepat.

e.       Penyakit Antraknose/otomatis (Colletotrichum gloesporiodes)
·         Pilih waktu tanam yang tepat.
·         Gunakan varietas/kultivar tanaman yang tahan.
·         Pemupukan berimbang.
·         Gunakan bibit yang sehat dan perlakukan bibit (seed treatment) dengan fungisida sebelum ditanam.
·         Gunakan fungisida yang sesuai dengan cara dan dosis yang tepat.

  1. Panen dan Pasca Panen


·         Bawang merah sudah bisa dipanen pada umur 55 – 60 hari.
·         Tanda-tanda tanaman yang sudah cukup tua untuk dipanen antara lain umbinya telah bersembul diatas tanah, bagian pangkal daun lemas, banyak daun menjadi rebah, ujung daun menguning.
·         Tiap rumpun tanaman dicabut kemudian diikat dan langsung diangkut ke tempat penjemuran.
·         Pengeringan dengan panas matahari langsung dalam bentuk gedengan. Untuk melindungi dari embun dan air hujan, pada malam hari ditutup dengan lembaran plastik.
·         Setelah pengeringan 5-7 hari dalam keadaan panas matahari normal, hasil panen siap dipasarkan.


2 komentar: